Cara Mengatasi Stres Kerja Karyawan
Selasa, 01 Maret 2022
Tambah Komentar
Semua orang yang telah memiliki pekerjaan pada umumnya pernah mengalami stress kerja, hanya saja masing-masing orang memiliki tingkat stress yang berbeda-beda, begitu pula cara mengatasinya juga pasti berbeda. Stres kerja merupakan bentuk respon dari tubuh seseorang terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan pekerjaannya.
Baik itu karyawan ataupun perusahaan, sangat perlu untuk dapat memahami manajemen stress, agar ketika karyawan mengalami stress kerja, baik karyawan itu sendiri ataupun perusahaan dapat mengatasinya sesegera mungkin.
A. Definisi Stres Kerja
Secara sederhana stres kerja dapat dipahami sebagai kondisi dimana karyawan pada perusahaan mengalami tekanan akibat dari pekerjaan. Aspek psikologis dan fisiologis dari seseorang akan terkena dampak dari stres kerja yang tingkatannya tinggi.
Berikut ini pendapat para ahli mengenai pengertian dari stres kerja.
- Stres kerja adalah perasaan tertekan yang muncul pada diri karyawan yang disebabkan oleh pekerjaan yang dihadapi (Mangkunegara, 2013:155).
- Stres kerja adalah suatu keadaan yang terjadi akibat dari interaksi karyawan dengan pekerjaannya yang membuat karyawan tersebut mengalami perubahan hingga fungsi normalnya sebagai manusia menjadi menyimpang (Beehr dan Newman, 2006: 441) #zonaHRD
B. Macam-macam Stres Kerja
Ternyata stres kerja terdiri atas beberapa macam. Berikut ini diuraikan macam-macam dari stres kerja menurut Berney dan Selye.
1. Eustress
Jenis ini merupakan jenis stres yang membuat individu menjadi sangat bersemangat dan tertantang melakukan suatu pekerjaan baru, karena timbulnya rangsangan dan rasa bergairah.
2. Distress
Jenis stres ini memberikan dampak yang negatif terhadap individu yang menderitanya, seperti energi yang terkuras, rentan mengalami sakit, hingga stres berat.
3. Hypestress
Pada jenis stres ini individu mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan, diakibatkan trauma pada suatu peristiwa yang pernah dialami.
4. Hypostress
Jenis stres ini membuat individu yang mengalaminya merasa bosan karena pekerjaan yang berulang, akibat dari kurangnya stimulus atau rangsangan.
C. Karyawan Yang Dikategorikan Mengalami Stress Kerja
Ada beberapa situasi yang menjadi penanda bahwa karyawan dalam suatu perusahaan yang dikategorikan mengalami stres kerja yang dijelaskan Jacinta (2002) dan dikutip dari Philip L, yaitu:
- Pihak lingkungan kerja dari karyawan terlibat dalam munculnya stres pada karyawan dan bisa juga dari masalah pribadi karyawan yang dibawa ke lingkungan pekerjaanya atau sebaliknya. Jadi tidak hanya perusahaan yang bisa menjadi tempat penyebab munculnya stres kerja.
- Baik karyawan dan juga perusahaan mendapatkan efek negatif dari stres kerja.
- Kerja sama antara perusahaan dan karyawan sangat diperlukan untuk dapat menyelesaikan isu stres kerja tersebut.
D. Gejala Dari Stress Kerja
Gejala stres kerja tidak hanya terlihat pada aspek psikologis dan pada setiap individu gejalanya berbeda-beda. Beehr dan Newman (dalam Waluyo, 2009: 164-165) menyebutkan gejala-gejala stres dari beberapa aspek. Berikut urainnya.
1. Gejala Aspek Psikologis
- Mudah merasa cemas, bingung, tegang, dan tersinggung
- Individu menjadi mudah marah, dendam, frustasi, dan membenci
- Sering depresi, memendam perasaan, dan menarik diri dari lingkungan
- Bersikap sensitif dan hiperaktif
- Tidak memperoleh kepuasan dalam bekerja dan mudah bosan
- Mental individu menjadi mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan fungsi intelektual yang menurun
- Merasa dikucilkan dan diasingkan
- Tidak percaya diri
- Tidak bisa berkomunikasi secara efektif
- Kreativitas dan spontanitas tidak ada
2. Gejala Aspek Fisiologis
- Aderanalin meningkat
- Denyut jantung dan tekanan darah mengalami peningkatan
- Mengalami gangguan gastrointestinal
- Mengalami gangguan pernapasan
- Frekuensi mengalami kecelakaan dan luka fisik meningkat
- Otot menjadi tegang, sakit kepala, dan sakit pada punggung bagian bawah
- Gangguan pada kulit
- Menderita penyakit gangguan tidur
- Mengalami kelelahan pada fisik hingga sindrom merasa lelah sepanjang waktu
- Imun tubuh mengalami kerusakan
3. Gejala Aspek Perilaku
- Suka menunda, lari dari tugas, dan menghindar
- Produktivitas dan performa bekerja menurun
- Perilaku agresif, criminal, dan vandalisme meningkat
- Membuat kerusakan dalam pekerjaan
- Hubungan interpersonal individu mengalami penurunan kualitas
- Perilaku konsumsi yang tidak biasa, seperti terlalu sedikit makan atau berlebihan
- Melakukan perbuatan beresiko tinggi yang berbahaya menjadi meningkat
- Memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri
E. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Timbulnya Stres Kerja
Setidaknya ada tiga faktor yang dapat memberikan pengaruh untuk munculnya stres kerja para karyawan, yaitu:
1. Faktor Lingkungan
Ekonomi, teknologi, dan politik merupakan tiga hal yang memberikan pengaruh munculnya stres kerja. Karyawan akan berpotensi mengalami tekanan stres jika terjadi perubahan yang cepat dan drastis pada tiga hal tersebut.
2. Faktor Organisasi
Faktor organisasi yang berkaitan dengan tuntutan peran dan interpersonal, kepemimpinan dalam organisasi, serta struktur organisasi berpotensi memicu timbulnya stres pada karyawan
3. Faktor Individu
Kondisi pribadi karyawan juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi stres. Hal-hal seperti masalah ekonomi, keluarga, dan karakter pribadi dapat menjadi penyebabnya. #zonaHRD
F. Penyebab Munculnya Stres Kerja
Penyebab ini sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut ini beberapa penyebab di tempat kerja yang paling umum menjadi pemicu munculnya stres kerja:
- Tidak sanggung atas kapasitas beban kerja yang diberikan dan juga ketidakmampuan karyawan
- Keahlian dan pengetahuan karyawan yang tidak memadai
- Perusahaan tidak memberikan fasilitas dan durasi pengerjaan yang cukup
- Pimpinan dan rekan kerja tidak memberikan dukungan
- Mendapat upah yang kecil apalagi jika dibandingkan dengan beban pekerjaan
- Terdapat konflik personal antara sesama rekan kerja hingga atasan
- Aturan yang berlaku di perusahaan tidak jelas dan bias.
G. Tahapan Dalam Stres Kerja
Stres kerja akan muncul dan mengalami peningkatan lewat beberapa tahap. Peningkatan tersebut terjadi akibat tidak adanya penanganan yang baik pada tahap awal munculnya stres. Hawari (1997: 50-53) menyebutkan ada 6 tahapan pada stres yang memiliki gejala berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
1. Tahap Pertama
Tahap pertama merupakan tahap yang paling ringan dan memiliki dampak yang tidak buruk, seperti semangat tinggi, gugup berlebih, berenergi, dan memiliki penglihatan yang tajam berbeda dengan biasanya.
2. Tahap Kedua
Pada tahap ini idividu mulai merasa letih setiap waktu, energi berkurang, mengalami gangguan pencernaan, jantung selalu berdebar, tengkuk dan otot punggung menjadi tegang, dan sulit merasakan santai.
3. Tahap Ketiga
Tahap ketiga membuat individu mengalami gangguan tidur, merasa semakin lelah, semua gejala sebelumnya semakin sering terjadi, dan sering merasa akan mengalami pingsan.
4. Tahap Keempat
Memasuki tahap keempat dampaknya semakin parah, seperti tidak memiliki gairah pada sesuatu yang sebelumnya disenangi, sulit untuk tidur, interaksi dengan orang-orang terganggu, dan seringnya muncul perasaan negatif.
5. Tahap Kelima
Pada tahap ini, seluruh gejala-gejala pada tahap sebelumnya semakin parah, sering merasa takut, dan sulit untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sederhana.
6. Tahap keenam
Tahap keenam merupakan tahap yang terakhir. Pada tahap ini gejala yang muncul seperti jantung yang berdebar sangat keras, suhu tubuh menurun, bedan gemetar, selalu berkeringat, dan pingsan.
H. Dampak Dari Stres Kerja
Berikut ini beberapa dampak yang muncul pada diri individu yang mengalami stres kerja dari berbagai aspek:
1. Dampak Pada Kognitif
Individu menjadi sulit untuk fokus, memutuskan keputusan logis, lebih sensitive pada kritik, dan merasa kurang mendapat perhatian.
2. Dampak Pada Perilaku
Sangat mudah untuk melakukan perilaku-perilaku yang meyimpang, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan, obat-obat terlarang, mengalami kecelakaan, berperilaku impulsive, makan dan merokok berlebihan.
3. Dampak Pada Subjektif
Kehilangan kontrol pada emosi, merasa bosan, frustasi, depresi, dan menganggap diri rendah.
4. Dampak Pada Fisiologis
Mengalami jantung berdebar, naiknya tekanan darah dan gula darah, dan lainnya.
5. Dampak Pada Organisasi
Produktivitas menurun, komitmen terhadap perusahaan berkurang, sering tidak masuk kerja, dan lain sebagainya.
I. Manajemen Stres
Manajemen stres merupakan sebuah upaya untuk mengatasi stres pada diri ataupun pada orang lain agar kualitas dan produktivitas hidup tetap terjaga. Berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk menangani stres kerja oleh perusahaan dan karyawan:
1. Perusahaan
Perusahaan melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah dibuat, seperti mengatur keseimbangan tenaga kerja dan beban kerja, membuka program konseling, dan membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang menyenangkan dan sehat.
2. Karyawan
Karyawan sendiri dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meredakan stres, seperti menyusun prioritas pekerjaan, tidak melakukan kerja sekaligus, tidak menjadi perfeksionis, beristirahat cukup, dan berolahraga dengan teratur.
J. Cara Mengatasi dan Mencegah Stres Kerja
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh karyawan perusahaan untuk mengatasi stres yang dialami akibat pekerjaan. Berikut penjelasannya:
1. Mencari Tahu Penyebabnya
Sebelum memutuskan akan melakukan apa untuk mengatasi stres, karyawan perlu terlebih dahulu untuk mengetahui penyebabnya. Seperti dengan mulai bertanya apakah karena faktor eksternal atau internal, atau apakah penyebabnya atasan, rekan, atau beban kerja.
2. Menentukan Prioritas Kerja
Hal ini perlu dilakukan agar tidak melakukan dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu. Tentukan mana yang lebih diutamakan lalu kerjakan dan selesaikan. Setelah itu lakukan pekerjaan lain.
3. Fokus Menyelesaikan Pekerjaan Pribadi
Fokus dalam melakukan pekerjaan maksudnya yaitu menghiraukan segala perkataan buruk yang dapat mempengaruhi kinerja, baik itu dari rekan kerja atau atasan. Cukup dengarkan yang baik-baik saja dan fokus bekerja sebaik mungkin.
4. Mengkomunikasikan Masalah
Membicarakan masalah yang dimiliki kepada orang lain dapat mengurangi beban dan tidak menutup kemungkinan akan mendapat solusi. Segala bentuk yang dapat membuat stres dan membuat pekerjaan terganggu perlu untuk dikomunikasikan. Bisa dilakukan dengan rekan, atasan, hingga HRD.
5. Menciptakan Tempat Kerja Yang Nyaman
Tempat kerja yang nyaman bisa menjadi meminimalisir munculnya stres ketika pekerjaan sedang banyak atau tenggat waktu yang tidak lama lagi. Untuk itu mengelola tempat kerja pribadi senyaman mungkin sangat perlu dilakukan.
6. Beristirahat Yang Cukup
Kekurangan istirahat berdampak buruk bagi tubuh dan dapat memicu munculnya stres. Selain itu jika kesehatan tubuh terganggu, maka akan membuat performa dan kualitas pekerjaan menurun.
7. Menjaga Pola Makan
Mengonsumsi makanan yang sehat dan disukai menjadi cara yang baik dalam mengatasi stres. Suasana hati juga akan meningkat ketika hal tersebut dilakukan. Selain itu juga tubuh akan menjadi sehat dan tetap bugar serta tidak mudah mengalami stres.
8. Rutin Berolahraga
Cara selanjutnya yang dapat mencegah dan menurunkan tingkat stres yaitu dengan berolahraga dengan rutin. Selain tubuh menjadi sehat, saat melakukan olahraga tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang membuat diri bahagia dan tubuh menjadi lebih positif.
9. Menghibur Diri
Melakukan kegiatan yang disenangi merupakan hal yang sangat perlu dilakukan ketika mengalami stres agar stres tersebut tidak berkelanjutan. Menikmati hiburan seperti menonton, bermain game, jalan-jalan, membaca atau yang lainnya menjadi salah satu cara mengurangi stres.
10. Melakukan Liburan
Melakukan liburan sama dengan meniggalkan pekerjaan sejenak. Oleh karena itu cara ini sangat ampuh mengatasi stres, karena segala bentuk tuntutan pekerjaan tidak perlu dilakukan. Hal ini dapat dilakukan ketika stres sudah tidak tertahankan.
11. Berkonsultasi Pada Ahlinya
Melakukan konsultasi pada ahlinya merupakan cara yang sangat tepat untuk mengatasi stres yang dialami. Bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog sangat diperlukan ketika tidak lagi sanggup menghadapi stres. Mereka lebih ahli dan lebih paham sehingga dapat memberikan cara yang terbaik untuk mengatasi stres.
Demikianlah pembahasan mengenai cara mengatasi stres pada karyawan. Ada banyak sekali yang harus dipahami mengenai stres kerja, mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat. #zonaHRD
0 Komentar
Posting Komentar